Senin, 21 Februari 2022

CERPENKU#02

Sahabat Jadi Cinta 



Yang namanya cewek sama cowok kalo sudah jadi teman dekat pasti keduanya atau salah satunya pasti ada yang punya perasaan. Kata-kata itu awalnya hanyalah bullshit menurutku. Karena, aku juga mengalami hal yang seperti itu. Dan aku juga awalnya beranggapan kalo tidak ada salahnya jika cewek dan cowok bisa menjadi sahabat dekat tanpa sekalipun melibatkan perasaan di antara keduanya. Awalnya memang sepert itu, walau akhirnya aku malah kemakan dengan omonganku sendiri. 

Berawal dari teman kuliah dan akhirnya lulus bersamaan. Seperti itulah kira-kira hubungan persahabatanku dengan Gita. Cewek cantik yang juga pinter serta periang ini adalah sahabatku dari awal kuliah sampai akhirnya kita sama-sama lulus. Tapi, diantara kita tidak ada yang melibatkan perasaan lebih dari sahabat, karena kita saling mendukung dalam setiap kegiatan yang di lakukanmasing-masing. Bahkan dia sangat mendukungku ketika aku jujur padanya kalo aku lagi suka sama adik kelasku waktu SMA dulu. 
“Ciee, cuma chatan aja sampe senyum-senyum gitu sal” 
“Apaan sih, ganggu aja kamu git” 
“aduh . . . Sahabatku yang satu ini kalo lagi jatuh cinta susah di ajak becanda” Katanya, sambil menepuk bahuku. Begitulah kita kalo lagi berdua, kadang serius kadang juga becanda. Walaupun kita sering becandanya sih, terutama gita yang anaknya memang periang dan senang mengajak becanda. Tapi walau begitu, dia tetap cewek yang baik dan perhatian denganku. 

Ada banyak sebenarnya kebaikan dari Gita yang tidak bisa kusebutkan satu-satu. Bahkan dia mau membantuku untuk bisa bertemu sama adik kelasku swaktu SMA yang lagi aku incar itu. Ya, walaupun pertemuannya gagal karena keputusan sepihak dari dia. Nah, di situlah Gita mulai menunjukan perhatiannya padaku. karena ketika aku gagal pergi dengan cewek yang ku incar itu aku justru malah pergi ke rumah gita untuk sekedar menghilangkan kebosananku. 
“Loh, kok kamu ga pergi ketemuan sama DOI kamu itu” 
“Gagal Git, tiba-tiba dia ngebatalin ketemuannya sama aku” 
“Lah ko dia malah main ngebatalin aja sih, ehmmm berarti sekarang lagi galau dong kamu ?”
“Galau banget ni, mangkanya aku main ke rumah kamu biar ga suntuk akunya” kataku, dengan memasang muka sedih. Tapi, setelah melihatku sedih seperti itu, dia selalu mencoba untuk menghiburku agar aku tidak sedih lagi. Hingga dia mendekat kepadaku dan memegang bahuku sambil berkata “ Yaudah, sekarang mending kamu ikut aku aja biar ga sedih lagi” aku pun bingung dan menjawab “Mau kemana sih Git emangnya ?”. Dan akhirnya aku malah mengikuti ajakannya dia yang katanya ingin menghiburku agar tidak galau lagi. 

Seperti itulah Gita, dia selalu berusaha menghiburku ketika sedang sedih karena gagal bertemu dengan cewek incaranku itu. Bagaimana tidak sedih, dia awalnya bilang dan membolehkanku untuk mengajaknya pergi dan menghabiskan waktu bersama dia. Tapi, menjelang waktu pertemuan kita dia malah membatalkan sepihak dengan alasan yang menurutku terlalu mengada-ada. Itulah yang membuatku jadi agak sedih. Tapi dengan adanya Gita yang tiba-tiba mengajakku pergi dan menghabiskan waktu bersamanya, itu benar-benar bisa menghilangkan semua beban kesedihan yang sedang melanda diriku. 

Jujur aku kecewa dengan sikap cewek yang sedang ku incar itu. Dia terkesan selalu menghindar setiap kali aku mengajaknya bertemu dan selalu mencari-cari alasan di setiap aku ingin mengajaknya bertemu. Di situlah muncul Gita yang selalu berusaha membuat kesedihanku hilang. Aku jadi sering bertemu dengan Gita dari mulai jalan-jalan, nonton bioskop, bahkan tidak jarang pula aku main ke rumahnya dan juga bertemu dengan kakaknya. 

Pada waktu aku sedang nongkrong dengan teman-teman mainku, mereka selalu mengatan kalau aku dan Gita sedang pacaran. Padahal tidak sama sekali, aku menganaggap Gita hanya sebagai teman atau sahabatku, karena pertemanan kita juga sudah terjalin sejak kita masih kuliah sampai akhirnya kita lulus dan sekarang punya kegiatan masing. Aku dengan pekerjaanku dan Gita dengan usaha online yang dia geluti dari saat masih kuliah. 

Jujur saja, akhir-akhir ini aku merasa hubunganku dengan Gita agak sedikit merenggang. Ia terkesan agak menghindar dan sedikit menjauh kalau aku ingin bertemu dengannya untuk sekedar curhat mengenai cewek incaranku itu. Ia selalu beralasan kalau ia sedang sibuk dan sebagai sahabat baiknya akupun jadi tidak ingin mengganggunya untuk sementara. Di Hatiku, aku jadi merasa sedih kalau hubunganku dengan Gita menjadi renggang. Bukan hanya merasa kehilangan sahabat yang baik seperti Gita. Tapi, mungkin lebih dari itu. Aku jadi merasa kalau Gita bukan hanya sekedar sahabat baikku yang selalu baik dan care denganku. Tapi, ada sesuatu yang lain yang aku sendiri tidak begitu megerti. Sebab, Gita sudah seperti salah satu orang yang spesial di kehidupanku. 

Hingga di suatu hari, aku nekat pergi ke rumahnya Gita untuk bisa bertemu dengannya. Karena, aku sudah lama tidak bertemu apalagi menghabiskan waktu bersama seperti kemarin-kemarin. Tapi, ketika aku sudah sampai di rumahnya, Gita sedang tidak ada di rumah dan hanya ada kakaknya di rumah itu. “Kak, kalo boleh tau Gita lagi dimana ya ? Soalnya aku uda lama ga ketemu sama dia” 
“Gita lagi di rumah orang tuanya sal, ud seminggu lebih dia di sono” 
“Hah, kok dia ga bilang apa-apa ke aku kak ?” 
“Ga tau ya, soalnya dia pergi juga kaya orang lagi sedih gitu. Dia juga nitipin surat buat kasih ke kamu, kakak sendiri juga ga tau isinya apa” Kata kakaknya Gita, sambil ngasih surat itu kepadaku. Aku bingung, sebenarnya apa yang terjadi dengan Gita ? Kalo emang diaa menghindar kenapa dia mesti kasih surat ini kepadaku ? Lebih baik aku baca surat ini dulu supaya aku tahu apa yang terjadi dengan Gita. 

Pada saat aku sedang membaca surat dari Gita, aku merasa terkaget karena isi dalam surat itu mengatakan isi hati Gita yang selama ini aku tidak tahu. Di Surat itu Gita mengatakan kalo dia seenarnya menyukaiku. Bahkan, dia sempat cemburu kalo aku sedang cerita mengenai teman SMA yang sedang ku sukai itu. Dia juga mengatakan, suasana hatinya saat ini tidak menentu. Dia ingin membantuku agar aku bisa senang dengan membuatku mendapatkan teman SMA yang sedang ku sukai itu. Sekarang aku mengerti tentang perasaanku senidiri, ini bukan hanya sekedar kehilangan sahabat baikku. Tapi, lebih dari itu. Aku sudah memutuskan kalo aku harus pergi menemui Gita sekali lagi dan mengungkapkan bagaimana persaanku yang sebenarnya kepada dia. 

Setelah aku sampai di rumahnya atau lebih tepatnya rumah orang tuanya, akhirnya aku bisa bertemu dengan dia lagi secara langsung. Gita kaget dan menanyakan kenapa aku bisa sampai di sini. 
“Ga penting aku tau dari mana, yang lebih penting itu ada hal yang mau aku bilang ke kamu” 
“Kamu pasti mau ngomong soal DOI kamu itu kan ?” kata Gita dengan nada jutek. 
“Bukan, aku Cuma mau bilang kamu kembali ya. Kembali jadi teman terbaik aku, jadi sahabat aku, dan juga jadi pendamping hidup aku” 
“Maksud kamu apaan ? Aku sama sekali ga ngerti” 
“Sekarang aku sadar bagaimana perasaan kamu ke aku, bukan Cuma itu aku juga sadar kalo hati aku mengaggap kamu bukan hanya sebagai sahabat aku. Tapi, lebih dari itu. Aku mau kembali jadi teman aku, jadi sahabat aku, dan juga . . . Jadi pendamping hidup aku untuk selamanya” 

Setelah mendengar ucapanku Gita menangis sambil berlari kemudian memelukku. Aku juga balas memeluknya dengan erat seakan-akan tidak ingin melepaskannya. Ya, di hari itu juga aku dengan Gita resmi merubah ststus kami dari yang hanya teman kuliah, teman curhat, sahabat baik, dan sekarang menjadi pendamping hidupku. Di tengah pelukan itu aku jadi ingat sebuah lirik “persahabatan berubah jadi cinta”. 

Memang benar apa yang orang-orang katakan kalo cinta itu datang dengan sendirinya dan dapat membuat orang terkaget. Karena cinta datang bisia dari tempat yang jauh, dekat, atau bahkan dari sekitar kita sendiri. Bisa itu tetangga, teman sekolah atau bahkan sahabat kita senidri. Seperti yang sudah ku lalui, aku mengejar cinta yang jauh yang tidak bisa ku dapatkan. Namun ternyata, cinta itu datang dari sekitarku sendiri. Ya, dari yang awalnya menjadi sahabat berubah jadi cinta. 

selesai

Selasa, 15 Februari 2022

CERPENKU#01

 

KEYAKINAN CINTA KARENA ALLAH


Ketika cinta telah terucap hati akan merasa bahagia. Mungkin itulah yang biasa di katakan orang-orang. Tapi sebenarnya tidaklah sesederhana itu, terkadang cinta juga harus berani untuk mengambil resiko. Yaitu dengan meninggalkan orang yang kita cintai, dan berharap Allah akan mempertemukannya lagi jika memang sudah di gariskan.

Karena begitulah apa yang sedang ku alami saat ini. Dimana saat itu, lebih tepatya 6 bulan yang lalu, aku memberanikan diri mengambil tindakan untuk meninggalkan seorang perempuan yang cantik, santun, dan juga solehah. Yuningsih namanya, gadis berhijab yang mampu membuatku mengenal apa itu jatuh hati. Walaupun berat rasanya, tapi mungkin itulah jalan yang terbaik untuk kita berdua.

Ketika sedang berkumpul dengan teman-temanku, salah seorang teman terdekatku bertanya kepadaku perihal hubunganku degan Yuningsih.

“Gimana hubungan lu sama Yuningsih ?” Tanya temanku.                                       “Rumit” jawabku dengan singkat.           "Lah, yang bikin rumit lu sendiri”                   “Gw tuh sebenernya pengen nemuin dia, Cuma gw ga enak ud ngilang selama ini, ga ngasih kabar, ga nitipin pesan apa-apa, uda ngilang aja bagai telan bumi”                 “Nanti giliran Yuningsih ada yang lamar ngambek lu”                                                      “Gw si Cuma bisa berdoa kalo emang dia yang terbaik buat gw, Allah pasti akan nunjukin jalannya”      

“Terserah lu dah” jawab temanku dengan nada sedikit kesal.

Suatu hari di Kafe yang sekarang sudah menjadi milikku. Ya, milikku. Awalnya memang kafe ini milik temanku. tapi, saat itu ia sedang mengalami sedikit kesulitan finansial. Saat itulah aku membantu sedikit kesulitannya dan menawarkan untuk bekerja sama mengembangkan lagi kafe miliknya, dan melakukan Upgrede besar-besaran di kafe dengan sedikit sentuhan modern juga melatih kembali karyawan dengan mengenalkan konsep yang memang jarang atau bahkan tidak ada di kafe lain. Setelah berjalan selama beberapa minggu atau bulan, aku berinisiatif untuk membeli dan  mengambil alih seluruh aset yang ada di kafe ini. Temanku langsung menyetujuinya, dengan sedikit negosiasi harga, akhirnya kafe ini resmi menjadi milikku.

Saat kafe sedang dalam suasana yang cukup ramai, dan aku sedang memantau kafe dengan terjun langsung ke dalamnya. Saat itu secara tidak sengaja dan tidak pula di rencanakan, aku bertemu dengan perempuan yang selama ini selalu hadir dalam setiap doakku. Ya, aku bertemu dengan Yuningsih. Dia sedang berkunjung ke  kafe sendiri, atau mungkin bersama teman-temannya tapi dia datang lebih dulu dari teman-temannya itu.

“Masya Allah, mas Rizal” Katanya dengan mimik muka yang sangat terkejut.               

"Yuningsih, kamu apa kabar ?”                      “Kamu kemana aja selama ini, mas?”                                                               “Panjang ceritanya yun, lebih baik kita duduk dulu biar ngobrolnya lebih enak” Kataku sambil meminta salah seorang karyawanku untuk membawakan kami minuman.

Perbincangan pun terjadi antara aku dan dia. Dari mulai nanya kabar masing-masing, hingga aku yang megatakan kalau dia terlihat semakin cantik dan anggun. Dia pun hanya tersipu malu dan mulai mengeluarkan senyumnya yang memang sudah ku rindukan selama ini. Hingga akirmya, dia mulai bercerita bahwa ia selama ini mencariku karena memang aku sangat sulit untuk di hubungi. Dari menanyakan kepada kedua orang tuaku,teman-temanku, bahkan dia bercerita bahwa ia sempat hampir seharian penuh mencariku di temani oleh kakaknya.

Aku hanya bisa menunduk diam sambil bercerita dan menjelaskan alasan kenapa aku menghilang darinya, menghindar darinya dan meninggalkannya tanpa menitip pesan kepadanya. Aku juga menjelaskan alasan kenapa aku melakukan hal seperti itu. Aku berkata kepadanya, bahwa aku melakukan hal seperti itu setelah niat baikku untuk melamarnya di tolak oleh ayahnya. Karena saat itu ayahnya sempat mengatakan kepadaku bahwa aku hanya seorang pegawai biasa yang tidak punya kepastian di masa depan, dan juga sedikit jauh dari agama. Tidak lupa, aku juga menjelaskan kegiatanku selama aku menghilang darinya. Aku mengatakan kepadanya “Selama ini aku berusaha untuk memantaskan diri agar aku bisa bersanding sama kamu, Kafe ini adalah salah satu hasilnya. Aku tahu yeng aku lakukan ini mungkin salah di mata kamu. Karena seharusnya aku bicara dulu sama kamu, bukannya main pergi gitu aja”.

Di tengah-tengah pembicaraan yang serius ia malah berbicara yang membuatku sangat kaget.                  

“Mas, seminggu yang lalu . . . Doni datang melamarku dan ingin menjadikan aku sebagai istrinya” Sungguh saat itu aku sangat kaget bahwa Doni yang merupakan mantan yang pernah menduai bahkan telah menyakitinya, dengan beraninya datang untuk melamar.                                   “Terus, kamu terima lamarannya Doni” jawabku                                                              “Ayahku menerima lamarannya Doni” What? . . . Bagaimana aku tidak kaget, Ayahnya menerima lamarannya Doni yang jelas-jelas pernah menyakiti anaknya. Dan menolak niatanku untuk melamar anaknya padahal sekali saja saat itu aku tidak pernah sama sekali menyakiti anaknya.

“Entahlah Yun, aku bingung mau jawab apa. Aku selalu berdoa, jika memang kita di takdirkan untuk bersama. Insha Allah akan ada jalannya, aku cuma bis. . . .” Belum sempat aku menyelesaikan jawbanku ia langsung menyelanya.                                                                                      “Ayahku memang menerima lamarannya. Tapi, aku dengan tegas menolak lamarannya Doni”    

“Beneran ? Kamu menolak lamarannya Doni ?” Ia pun hanya menjawab dengan anggukan.   

“Alhamdulillah, Ya Allah” Kataku, dengan sedikit mengeluarkan air mata tanda bahagia.                         

“Aku menolak lamarannya, karena aku yakin kalo Allah akan mempertemukan kita lagi. Dan sekarang Allah sudah mengaturnya agar aku sama mas bisa ketemu lagi”

Sungguh bahagia aku mendengar kalimat terakhir yang ia ucapkan tadi. Setelah obrolan panjang kita, akhirnya untuk mengakhiri pertemuan yang tidak di sangka-sangka olehku bahkan oleh Yuningsih juga. Aku mengatakan kepadanya “Terima kasih atas keyakinan kamu kalo kita akan bisa bertemu lagi. Aku janji ga akan ninggalin kamu. Aku juga janji kelak Insha Allah kita menikah, di situlah aku akan jadi imam yang baik buat kamu” Kataku dengannada yang serius.      “Aku yakin kalo kita akan bisa bersama, karena aku sudah pernah melakukan Istiharah. Allah memberikan jawaban kalo mas akan menjadi imam aku dan aku akan menjadi makmumnya”

Doa yang selama ini aku lakukan tidak sia-sia. Allah benar-benar sudah mengabulkan doa yang selama ini ku panjatkan, bahkan di sepertiga malamnya. Memang benar cinta yang di sandarkan atas nama Allah, maka biar Allah sendiri yang akan menyatukan kedua insan itu untuk di satukan dengan ikatan suci yang di sebut dengan “PERNIKHAN”.


selesai

Jumat, 01 Oktober 2021

Tugas Artikel kelompok 6

PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA      DARI SUDUT PANDANG ISLAM

  UNIVERSITAS PAMULANG
JLN. SURYA KENCANA NO.1 PAMULANG 
TANGERANG SELATAN_BANTEN
TLP/Fax : 0217412566

Kelompok 6 : - Rizal Yulianto (181010550881)

                        - Hafrizal Ryantiarno (181010551415)
      
                        - Aldi Prasetya (181010550956)

                         - Lilis Nuralita (181010551427)


Setiap rumah tangga Muslim dibangun berdasarkan niat untuk menyempurnakan ibadah. Oleh sebab itu sudah sepatutnyalah bila dalam rumah tangga, apapun yang bisa menyebabkan perselisihan atau konflik harus segera di selesaikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa di jaman sekarang banyak pasangan muda yang berumah tangga hanya mengandalkan cinta saja. Padahal faktor yang sering menjadi penyebab konflik adalah masalah ekonomi dan keuangan. Menjadi sesuatu yang realistis ketika kita tidak bisa menunda tuntutan perut, kebutuhan sandang, papan, dan pendidikan yang tidak murah. Semua itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Mereka lupa bahwa setiap rumah tangga adalah bertemunya dua individu yang berbeda secara kepribadian dan karakter dalam suatu ikatan perkawinan yang sah sehingga apabila terjadi konflik sudah barang tentu mereka akan menyelesaikannya dengan cara dan sudut pandang mereka masing-masing. Bukan keputusan yang bijak bila jalan keluar untuk itu adalah dengan meninggalkan cinta atau sekedar pontang panting mencari tambahan income. Jalan yang terbaik ketika keuangan tidak mencukupi kebutuhan keluarga adalah dengan berkomunikasi dan duduk bersama mencari solusi yang terbaik. Solusi yang menghasilkan keputusan untuk kepentingan bersama dan dalam koridor agama.

Disinilah pentingnya pasangan suami istri memahami prinsip-prinsip ekonomi dan manajemen keuangan dalam sebuah rumah tangga yang dilihat dari sudut pandang Islam.

A.   Prinsip Keuangan Rumah Tangga Islam

Untuk mencapai komunikasi keuangan yang baik, menurut Dr. Setiawan Budi Utomo, tim ahli Direktur perbankan Syariah Bank Indonesia mengatakan, bahwa seluruh anggota keluarga harus memiliki satu pengertian yang sama tentang tiga prinsip dasar dari pengelolaan keuangan rumah tangga Muslim, yaitu:

1.  Berupaya mencari nafkah yang halal dan thayyib
Suami, istri maupun anak-anak harus saling mengingatkan dan mengontrol apa yang mereka dapat dalam ruma htangga.

2.  Hemat dan ekonomis
Salah satu langkah hebat orang tua dalam mendidik anak adalah berhemat dan tidak konsumtif.Disini harus ada proses komunikasi, komitmen bersama dan contoh nyata dari orang tua kepada anak.

3.  Membiasakan diri menabung untuk dunia dan akhirat
Setiap anggota keluarga harus sepakat untuk selalu menabung dan bersedekah dalam kondisi apapun itu.
Memang secara fitrah, sesuai dengan firman Allah dalam QS. An-Nisa ayat 34, kewajiban memberi nafkah adalah tanggung jawab suami. Namun, dalam hal ini tetap di perlukan keterbukaan antara pasangan suami istri mengenai dari mana dan berapa besar penghasilan yang bisa di peroleh suami. Hal ini dimaksudkan agar si istri mengetahui seberapa besar tanggung jawab yang harus dipikul suami untuk menghidupi keluarganya. Lebih dari itu, istri jadi merasa dihargai dan dilibatkan secara total dalam kehidupan suami dan keluarga sehingga istri akan terpacu untuk mengelola pendapatan suami sebaik mungkin dan bahkan rela membantu mencari tambahan ekonomi bila memang keadaan mendesak.
Kebangkrutan tidak hanya dapat melanda perusahaan besar tetapi juga dapat terjadi pada perusahaan kecil bahkan terkecil sekalipun, misalnya seperti rumah tangga. Oleh sebab itu sudah sewajarnya bila dalam pengelolaan keuangan keluarga di perlukan suatu kesepakatan dan komitmen bersama antara suami dan istri.

B.   Mama Bos, Papa Bos
Pengelolaan keuangan di negara ini pada umumnya menganut dua tipe yaitu Mama Bos atau Papa Bos. Menurut konsultan keuangan dari Quantum Magna Finansial, Eka Agustina, pengertian diatas adalah :


- Mama Bos, yaitu ketika suami menyerahkan seluruh penghasilannya kepada istri. Istri yang mengatur dan mengelola semua keuangan rumah tangga karena istri di anggap mempunyai kemampuan untuk mengelola keuangan dari pada si suami.

- Papa Bos, yaitu ketika suami selain sebagai pencari nafkah juga sebagai pengelola keuangan keluarga karena si istri sadar punya kebiasaan boros. Pada tipe ini jangan lupa memperlihatkan daftar pengeluaran rutin bulanan kepada si suami agar dia tahu seberapa besar uang yang harus dia berikan kepada istri.
Lalu, manakah yang lebih baik diantara kedua tipe tersebut? Semua tergantung dari budaya keluarga, kesepakatan dan komitmen bersama dalam rumah tangga.

C.   Dokumentasikan Aset dan Cash Flow

Masalah yang banyak dialami oleh pasangan suami istri adalah tidak mendokumentasikan atau mencatat aset dan hutang mereka. Inilah yang sering menjadi alasan mengapa mereka rentan terhadap kebangkrutan. Padahal membuat catatan keuangan keluarga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan ekonomi keluarga.
Jadi, mulai sekarang langkah awal yang harus ditempuh adalah mendokumentasikan semua kekayaan yang dimiliki keluarga. Mulai dari aset lancar (tabungan, deposito, dll) sampai aset tidak lancar (emas, mobil,motor,rumah,tanah).Dari kekayaan yang ada itu adakah yang di biayai dari hutang?

Apabila kekayaan jumlahnya lebih besar dari pada hutang maka secara keuangan rumah tangga itu adalah hal yang positif.

Selanjutnya catatlah cash flow (semua penghasilan dan pengeluaran) setiap bulan.Penghasilan terdiri dari gaji bulanan, aset aktif dan pendapatan lainnya. Catat juga pengeluaran-pengeluaran untuk zakat dan rumah tangga, seperti biaya listrik, telepon, air, angsuran hutang, jajan anak, orangtua, pribadi, transportasi, belanja bulanan untuk rumah tangga, danlain-lain. Dari pencatatan ini akan kita ketahui seberapa banyak saldo yang kita peroleh dari penghasilan yang ada. Saldo inilah yang bisa kita investasikan untuk masa depan, misalnya untuk tabungan naik haji atau biaya pendidikan anak.

Bila setiap bulan terdapat saldo tetapi tabungan terus menipis maka segera ubah kebiasaan menabung diakhir periode menjadi di awalsetelah Anda menerimagaji. Idealnya penggunaan gaji untuk pengeluaran tiap bulan adalah sebagai berikut:
- maksimal 30% untuk membayar angsuran.
- minimal 10% untuk tabungan atau investasi.
- 40% untuk pengeluaran rutin rumah tangga.
- 20% untuk pengeluaran pribadi.

Bila kita sudah menggunakan teori-teori yang ada namun ternyata pada kenyataannya kita masih selalu dalam kondisi minus tiap bulannya maka jangan lantas mengambil kesimpulan bahwa gaji yang diperoleh adalah kurang. Cobalah untuk mengecek ulang pengeluaran yang ada, terutama pengeluaran pribadi. Banyak rumah tangga yang tidak menyadari bahwa pengeluaran pribadi mereka kadang melebihi batas yang seharusnya. Biasanya ini terjadi karena mereka melakukan gaya hidup yang belum sepantasnya. Artinya mungkin belum saatnya mereka membutuhkan suatu barang yang bukan merupakan kebutuhan pribadi mereka.

D.    KESIMPULAN
Dari uraian di atas jelas sekali bahwa
pengelolaan keuangan di dalam sebuah keluarga bukanlah tugas istri saja tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh anggota keluarga, terutama bagi pasangan suami istri.
Lebih baik lagi apabila kesepakatan mengenai masalah keuangan keluarga bisa di lakukan sebelum menikah supaya pada saat berumah tangga tidak terjadi kesalahpahaman.
Keterbukaan, komunikasi dan kesepakatan bersama adalah prinsip yang harus dipegang teguh oleh masing-masing pasangan dalam mengelola keuangan keluarga. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah jangan lupa selalu menyisihkan 2,5% dari total penghasilan untuk zakat sebelum digunakan untuk pos-pos pengeluaran yang sudah ada.


Notes : Keuangan bukan soal berapa banyak yang bisa kita dapatkan, Tapi bagaimana kita bisa mengelolanya. Tidak peduli berapa banyak penghasilanya, jika kita tidak bisa mengelola keuangan itu. Maka semuanya akan menjadi habis percuma.
(Rizal Yulianto , Jakarta 2021)